Jual alat tes hiv aids portable di Sampang
Artikel ini Yakni Penjelasan perihal penyakit menular seksusal Hiv / aids.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome or Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah suatu sindrom yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga menyebabkan melemahnya cara kekebalan tubuh manusia yang terinfeksi. HIV dapat ditemukan pada cairan tubuh seseorang yang terinfeksi seperti (sperma, cairan organ intim wanita, darah, dan ASI). Virus ini bisa tertular melewati kekerabatan darah-darah (pengaplikasian jarum suntik secara bergantian, tranfusi darah, dan sebagainya.) ataupun seksual (vaginal, oral, maupun anal). Metode penularan lainnya seperti wanita yang sedang hamil dapat menularkan virus HIV-nya terhadap bayi dalam kandungan yang sedang dikandungnya, ketika progres kelahiran, atau via ASI. HIV pertama kali terindentifikasi dan terdiagnosis pada tahun 1980-an di daerah Afrika. Hingga ketika ini belum ditemukan obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini. Pengobatan cuma dialamatkan untuk melambatkan progresifitas dari penyakit. Apa itu HIV/AIDS ? HIV merupakan virus yang menyerang T cell immune system dari seseorang AIDS adalah suatu sindrom terminal dari infeksi HIV HIV merupakan virus walaupun AIDS yakni suatu sindrom atau kumpulan gejala HIV/AIDS di Indonesia Secara global, infeksi HIV/AIDS mengalami penurunan. Semua ini dikarenakan oleh intervensi yang menyebabkan perubahan pola komunikasi, pemakaian kondom, pencegahan transmisi dari Ibu-Kecil, kampanye khitan dan pencegahan lainnya. Infeksi HIV baru telah menurun dalam satu dekade terakhir. Tahun 2013, infeksi HIV dunia mencapai 2,3 juta. Mengalami penurunan sebanyak 33% sejak tahun 2001. Semenjak pertama kali ditemukannya infeksi HIV pada tahun 1987 sampai dengan Desember 2013, HIV tersebar di 368 dari 497 kabupaten/kota di seluruh provinsi di Indonesia. Bali adalah provinsi pertama tempat ditemukannya infeksi HIV/AIDS. Setiap 25 menit di Indonesia, satu orang akan terinfeksi HIV. Satu dari lima orang yang terinfeksi berusia di bawah 25 tahun. Proyeksi Kementerian Kesehatan Indonesia menunjukkan, tanpa adanya percepatan program pencegahan HIV, lebih dari 500.000 orang Indonesia akan positif terinfeksi HIV pada tahun 2014. Papua, Jakarta dan Bali yang berada paling depan dalam tingkat penyebaran kasus HIV baru per 100.000 orang. Jakarta memiliki angkat terbesar untuk kasus baru pada tahun 2011 ialah sebesar 4.012 kasus. Metode Penyebaran HIV/AIDS HIV ialah suatu retrovirus yang menyerang metode kekebalan tubuh manusia yang terinfeksi. Progresifitas virus ini berbeda pada tiap-tiap-tiap orang. Sebagian elemen yang berimbas seperti (umur penderita, kecakapan tubuh penderita melawan virus ini, jalan masuk kepada fasilitas kesehatan, adanya infeksi lain yang menyertai). HIV dapat tertular lewat:
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome or Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah suatu sindrom yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga menyebabkan melemahnya cara kekebalan tubuh manusia yang terinfeksi. HIV dapat ditemukan pada cairan tubuh seseorang yang terinfeksi seperti (sperma, cairan organ intim wanita, darah, dan ASI). Virus ini bisa tertular melewati kekerabatan darah-darah (pengaplikasian jarum suntik secara bergantian, tranfusi darah, dan sebagainya.) ataupun seksual (vaginal, oral, maupun anal). Metode penularan lainnya seperti wanita yang sedang hamil dapat menularkan virus HIV-nya terhadap bayi dalam kandungan yang sedang dikandungnya, ketika progres kelahiran, atau via ASI. HIV pertama kali terindentifikasi dan terdiagnosis pada tahun 1980-an di daerah Afrika. Hingga ketika ini belum ditemukan obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini. Pengobatan cuma dialamatkan untuk melambatkan progresifitas dari penyakit. Apa itu HIV/AIDS ? HIV merupakan virus yang menyerang T cell immune system dari seseorang AIDS adalah suatu sindrom terminal dari infeksi HIV HIV merupakan virus walaupun AIDS yakni suatu sindrom atau kumpulan gejala HIV/AIDS di Indonesia Secara global, infeksi HIV/AIDS mengalami penurunan. Semua ini dikarenakan oleh intervensi yang menyebabkan perubahan pola komunikasi, pemakaian kondom, pencegahan transmisi dari Ibu-Kecil, kampanye khitan dan pencegahan lainnya. Infeksi HIV baru telah menurun dalam satu dekade terakhir. Tahun 2013, infeksi HIV dunia mencapai 2,3 juta. Mengalami penurunan sebanyak 33% sejak tahun 2001. Semenjak pertama kali ditemukannya infeksi HIV pada tahun 1987 sampai dengan Desember 2013, HIV tersebar di 368 dari 497 kabupaten/kota di seluruh provinsi di Indonesia. Bali adalah provinsi pertama tempat ditemukannya infeksi HIV/AIDS. Setiap 25 menit di Indonesia, satu orang akan terinfeksi HIV. Satu dari lima orang yang terinfeksi berusia di bawah 25 tahun. Proyeksi Kementerian Kesehatan Indonesia menunjukkan, tanpa adanya percepatan program pencegahan HIV, lebih dari 500.000 orang Indonesia akan positif terinfeksi HIV pada tahun 2014. Papua, Jakarta dan Bali yang berada paling depan dalam tingkat penyebaran kasus HIV baru per 100.000 orang. Jakarta memiliki angkat terbesar untuk kasus baru pada tahun 2011 ialah sebesar 4.012 kasus. Metode Penyebaran HIV/AIDS HIV ialah suatu retrovirus yang menyerang metode kekebalan tubuh manusia yang terinfeksi. Progresifitas virus ini berbeda pada tiap-tiap-tiap orang. Sebagian elemen yang berimbas seperti (umur penderita, kecakapan tubuh penderita melawan virus ini, jalan masuk kepada fasilitas kesehatan, adanya infeksi lain yang menyertai). HIV dapat tertular lewat:
• Sexual transmission. Oral, anal, ataupun vaginal. Hal ini bisa dikurangi penularannya dengan mengaplikasikan kondom ketika terkait intim.
• Perinatal transmission. Seorang ibu bisa menularkan virus ini terhadap buah hati yang sedang dikandungnya, dikala proses kelahiran, atau melalui ASI
• Blood transmission. Pemakaian jarum suntik secara bergantian, transfusi darah, tatto, dan sebagainya. Virus ini tidak dapat tertular dengan:
• Berjabat tangan • Berpelukan • Bersin • Pemakaian kamar mandi bersama
• Penggunaan handuk bersama • Pengaplikasian sendok, garpu, dan alat makan lainnya • Dll.
Tanda dan Gejala HIV dan AIDS Infeksi HIV muncul dalam tiga tahap. Tahap pertama (early stage) adalah serokonversi. Tahap kedua (asymptomatic stage) yaitu masa ketika tak ada gejala yang muncul. Pesat tahap yang ketiga (last stage) ialah infeksi HIV berubah menjadi AIDS. Early stage HIV Pada tahap ini penderita akan mengalami gejala seperti penyakit flu.
Tahap ini bisa berlangsung hingga 4 minggu
• Demam • Pegal-pegal • Sakit tenggorokan • Keringatan (biasanya terjadi pada malam hari) • Pembesaran kelenjar getah jernih • Bintik-bintik merah • Tetapi lelah • Berat badan turun Asymptomatic stage Pada tahap ini gejala yang terjadi pada tahap pertama akan sirna. Penderita akan merasa bahwa ia sedang sehat-sehat saja. Peluh pada fase inilah virus sedang berkembang dan secara berjenjang merusak metode kekebalan tubuh penderita. Tahap ini bisa terjadi hingga 10 tahun kedepan setelah usainya tahap pertama.
Late stage (AIDS) Pada tahap ini metode kekebalan tubuh penderita telah lemah dan benar-benar mudah untuk terkena infeksi dari luar
• Diare kronis • Batuk kering • Demam • Napas malam hari • Merasa lelah terus menerus
• Melakukan pendek • Berat badan turun secara drastis • Candidiasis (jamur pada mulut). Ditandai dengan ditemukannya bercak-bercak putih pada mulut ataupun lidah penderita, Pada tahap ini dapat terjadi penyakit penyerta yang dapat berbahaya nyawa penderita, seperti: • Esophagitis (peradangan pada esofagus) • Meningitis (radang selaput otak) atau encephalitis (radang otak) • Pneumonia (infeksi pada parenkim paru-paru) • Tuberculosis (infeki paru yang disebabkan oleh kuman tahan asam mycobacterium tuberculosa) Diagnosis HIV/AIDS Tes JK
Percobaan Tes HIV/AIDS Untuk menguji apakah kita terinfeksi HIV, satu tes yang paling biasa yakni percobaan darah. Darah akan diperiksa di lab. Tes ini berfungsi untuk menemukan antibodi terhadap HIV di dalam darah. Jikalau percobaan darah ini baru bisa dipercaya kalau dijalankan setidaknya sebulan sesudah terinfeksi HIV sebab antibodi terhadap HIV tidak terwujud segera sesudah infeksi permulaan. Antibodi kepada HIV butuh waktu sekitar dua pekan hingga enam bulan, sebelum walhasil muncul di dalam darah. Masa antara infeksi HIV dan terbentuknya antibodi yang cukup untuk menonjolkan hasil tes positif disebut sebagai “masa jendela”. Pada masa ini, seseorang yang terinfeksi HIV sudah dapat menularkan virus ini, meskipun dalam percobaan darah tak tampak adanya antibodi kepada HIV dalam darah.
Percobaan Tes HIV/AIDS Untuk menguji apakah kita terinfeksi HIV, satu tes yang paling biasa yakni percobaan darah. Darah akan diperiksa di lab. Tes ini berfungsi untuk menemukan antibodi terhadap HIV di dalam darah. Jikalau percobaan darah ini baru bisa dipercaya kalau dijalankan setidaknya sebulan sesudah terinfeksi HIV sebab antibodi terhadap HIV tidak terwujud segera sesudah infeksi permulaan. Antibodi kepada HIV butuh waktu sekitar dua pekan hingga enam bulan, sebelum walhasil muncul di dalam darah. Masa antara infeksi HIV dan terbentuknya antibodi yang cukup untuk menonjolkan hasil tes positif disebut sebagai “masa jendela”. Pada masa ini, seseorang yang terinfeksi HIV sudah dapat menularkan virus ini, meskipun dalam percobaan darah tak tampak adanya antibodi kepada HIV dalam darah.
Sebelum seseorang diberi diagnosis yang pasti, perlu dilaksanakan beberapa kali tes untuk memutuskan. Hal ini dikarenakan masa jendela HIV cukup lama. Jadi hasil percobaan pertama yang dilaksanakan belum tentu bisa diandalkan. Lakukan percobaan beberapa kali bila Anda merasa berisiko terinfeksi HIV. Sesudah dinyatakan positif HIV, beberapa percobaan seharusnya dijalankan untuk memerhatikan perkembangan infeksi. Daerah itu barulah dapat diketahui kapan seharusnya mengawali pengobatan terhadap HIV. Menjalankan Tes Percobaan HIV/AIDS Ada beberapa tempat untuk menjalankan percobaan darah HIV. Kelompok, sebagian puskesmas juga sudah menyediakan layanan untuk percobaan HIV.
Di Indonesia, terdapat beberapa yayasan dan organisasi yang fokus untuk urusan HIV/AIDS, di antaranya: Padahal AIDS Indonesia ODHA Indonesia Himpunan Abiasa Yayasan Spiritia Yayasan Orbit Kini lembaga pemerintah yang dibentuk khusus untuk menangani HIV/AIDS ialah Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN). Anda bisa berkonsultasi terhadap mereka tentang seluruh hal yang terkait dengan HIV/AIDS. Namun alat percobaan HIV untuk di rumahan juga tersedia bebas untuk dibeli di apotik, klinik kesehatan, atau via daring internet. Sekiranya untuk lebih terang dalam memahami virus ini, dianjurkan untuk berkonsultasi kepada dokter. Sesudah beratensi mengerjakan percobaan HIV, sebelumnya akan dikasih penyuluhan atau konseling. Tes HIV tidak dapat dijalankan tanpa persetujuan orang yang bersangkutan.
Pengobatan HIV/AIDS
Pengobatan HIV/AIDS bukan ditujukan untuk menyembuhkan melainkan hanya untuk memperlambat perkembangan penyakit serta memperbaiki kualitas hidup penderita. Awal ini belum ada/ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini. Bila-obatan Darurat Tes HIV Setelah merasa atau mencurigai baru saja terkena virus dalam rentan waktu 3×24 jam, obat anti HIV dapat mencegah terjadinya infeksi. Jikalau ini bernama post-exposure prophylaxis(PEP) atau di Indonesia dikenal sebagai profilaksis pasca pajanan. Profilaksis yakni prosedur kesehatan yang bertujuan mencegah daripada mengobati. Pengobatan ini semestinya dimulai optimal tiga hari setelah terjadi pajanan (terpapar) kepada virus. Idealnya, obat ini bisa diminum lantas setelah pajanan terjadi. Makin pesat pengobatan, maka lebih baik. Pengobatan mengaplikasikan PEP ini berlangsung selama sebulan. Efek samping obat ini serius dan tidak ada jaminan bahwa pengobatan ini akan sukses. PEP melibatkan obat-obatan yang sama seperti pada orang yang sudah dites positif HIV. Apabila ini bisa Anda temukan di dokter spesialis penyakit infeksi menular seksual (IMS) atau di rumah sakit. Hasil Percobaan Positif HIV Hasi percobaan positif atau reaktif berarti kita terinfeksi HIV. Hasil percobaan ini patut dipersembahkan oleh penyuluh (konselor) atau bahkan dokter. Mereka akan memberi tahu imbasnya pada kehidupan sehari-hari dan bagaimana menghadapi situasi yang terjadi ketika itu. Tes darah akan dikerjakan secara teratur untuk mengawasi perkembangan virus sebelum mengawali pengobatan. Pengobatan dilaksanakan setelah virus mulai melemahkan cara kekebalan tubuh manusia. Ini bisa ditentukan dengan mengukur tingkat sel CD4 dalam darah. Sel CD4 merupakan sel yang bertugas untuk melawan infeksi. Pengobatan lazimnya dianjurkan setelah CD4 di bawah 350, entah terjadi gejala atau tak. Setelah CD4 sudah mendekati 350, direkomendasikan untuk melaksanakan pengobatan secepatnya. Tujuan pengobatan adalah untuk menurunkan tingkat virus HIV dalam darah. Ini juga untuk mencegah atau menunda penyakit yang berkaitan dengan HIV. Kemungkinan untuk menyebarkannya juga menjadi lebih kecil. Keterlibatan Penyakit Lain Bagi penderita hepatitis B dan hepatitis C yang juga terinfeksi HIV, pengobatan direkomendasikan dikala angka CD4 di bawah 500. Setelah penderita HIV sedang menjalani radioterapi atau kemoterapi yang akan menekan sistem kekebalan tubuh, pengobatan dilaksanakan dengan angka CD4 berapa malahan. Atau saat Anda juga menderita penyakit lain seperti TB, penyakit ginjal, dan penyakit otak. Jikalau-obatan Antiretroviral Antiretroviral (ARV) merupakan beberapa obat yang diaplikasikan untuk mengobati infeksi HIV. Bila-obatan ini tak membunuh virus, tapi memperlambat pertumbuhan virus.
HIV dapat gampang beradaptasi dan kebal terhadap satu kelompok ARV. Oleh sebab itu kombinasi golongan ARV akan dikasih. Pengobatan kombinasi ini lebih dikenal dengan nama terapi antiretroviral (ART). Tapi pasien akan dikasih tiga kategori obat ARV. Kombinasi obat ARV yang diberikan berbeda-beda pada tiap-tiap-setiap orang, jadi jenis pengobatan ini bersifat pribadi atau khusus. Sebagian obat ARV sudah digabungkan menjadi satu pil. Bila pengobatan HIV dimulai, mungkin obat ini semestinya dikonsumsi seumur hidup. Sesudah satu kombinasi ARV tak sukses, mungkin perlu beralih ke kombinasi ARV lainnya. Sesudah menggabungkan beberapa ragam pengobatan untuk memecahkan infeksi HIV, hal ini dapat menimbulkan respons dan efek samping yang tak terduga. Dsb konsultasikan terhadap dokter sebelum mengonsumsi obat yang lain. Pengobatan HIV Pada Kecuali Hamil Bagi wanita hamil yang positif terinfeksi HIV, ada obat ARV khusus untuk wanita hamil. Jika ini untuk mencegah penularan HIV dari ibu terhadap bayinya. Tanpa pengobatan, terdapat perbandingan 25 dari 100 bayi akan terinfeksi HIV. Risiko dapat diwariskan kurang dari satu banding 100 jikalau diberi pengobatan semenjak awal.
Dengan pengobatan lebih dini, risiko menularkan virus lewat kelahiran normal tak meningkat. Sekiranya bagi sebagian wanita, tetap dianjurkan untuk melahirkan dengan operasi caesar. Bagi wanita yang terinfeksi HIV, disarankan untuk tak memberi ASI kepada bayinya. Virus bisa menular via pengerjaan menyusui. Setelah Anda merupakan pasangan yang menderita HIV, diskusikan kepada dokter sebagaimana ada opsi untuk tetap hamil tanpa berisiko tertular HIV. Konsumsi Bila Secara Teratur Anda semestinya membikin jadwal rutin untuk memasukkan pengobatan HIV ke dalam pola hidup sehari-hari. Pengobatan HIV dapat berhasil sekiranya Anda mengkonsumsi obat secara teratur (pada waktu yang sama tiap-tiap kali minum obat). Setelah melewatkan satu dosis saja, efeknya dapat meningkatkan risiko kegagalan. Efek Samping Pengobatan HIV Seluruh pengobatan untuk HIV memiliki efek samping yang tidak menyenangkan. Sesudah terjadi efek samping yang tak normal, Anda mungkin perlu mencoba kombinasi obat-obatan ARV yang lainnya. Berikut yaitu figur efek samping yang umumnya terjadi:
Kelelahan Mual Ruam pada kulit Diare Dan. Pencegahan HIV/AIDS
• Hindari relasi seks tanpa pengaman. Hal ini dapat dijalankan dengan penerapan kondom saat berhubungan intim. itu pengaplikasian lubricant atau pelumas ketika berhubungan.
• Hindari pemakaian jarum suntik bersama
• Hindari masuknya darah. Hal ini bisa dijalankan dengan mengaplikasikan safety equpment saat bekerja. untuk tenaga medis, hal ini benar-benar disarankan mengingat mereka berprofesi pada tempat yang infeksius.
• Kehamilan. Dengan berkonsultasi terhadap dokter, membicarakan agenda pengobatan HIV/AIDS kedepan. Operasi caesar bisa menurunkan penularan penyakit ini pada proses kelahiran. • Pemberian ASI lebih dari 6 bulan disertai dengan obat antiretroviral bisa membantu mencegah penularan penyakit ini pada si kecil.
Percobaan HIV
Percobaan HIV memungkinkan kita mengetahui apakah kita terinfeksi virus HIV. Kebanyakan tes HIV mencari antibodi terhadap virus HIV. Antibodi adalah protein yang diwujudkan oleh cara kekebalan tubuh untuk menyerang bakteri tertentu. Tiap-tiap antibodi bersifat unik, jadi jika ditemukan antibodi terhadap virus HIV pada saat kita melakukan tes HIV bisa dipastikan apabila kita mengidap virus HIV.
Fakta seputar tes HIV
Fakta seputar tes HIV
Tes HIV dijalankan untuk mendiagnosis mereka yang baru terinfeksi, untuk mengidentifikasi infeksi yang sebelumnya tak dikenal, dan untuk meringankan pikiran orang-orang yang tidak terinfeksi.
Percobaan HIV semestinya menjadi bagian rutin dari praktek medis.
Sangat penting untuk melakukan tes hiv pada wanita hamil untuk mengurangi penularan HIV dari ibu ke bayi.
Tes HIV biasanya dikerjakan dengan dua proses. Proses percobaan HIV pertama yakni untuk menguji antibodi dalam darah atau air liur. Sekiranya tes HIV ini positif, tes HIV kedua disebut Western blot dilaksanakan untuk menetapkan bahwa hasil tes HIV pertama merupakan benar.
Jika hasil kedua percobaan HIV(antibodi dan Western blot) adalah positif, kemungkinan > 99% bahwa pasien terinfeksi HIV.
Tes HIV mungkin kehilangan sebagian infeksi, sehingga tes HIV menunjukkan hasil negatif palsu. Hal ini sering kali terjadi segera setelah infeksi ketika antibodi baru mulai terbentuk dan berada pada tingkat yang terlalu rendah untuk dideteksi (dalam ~ empat minggu infeksi). Jadi amat dianjurkan untuk menjalankan percobaan HIV secara berkala .
Ada percobaan HIV free di tiap-tiap negara. Jadi dimanapun anda berada, bukan alasan untuk tak melakukan percobaan HIV, sebab tiap negara memberikan percobaan HIV secara hanya – cuma, atau tes HIV gratis
Ada percobaan HIV free di tiap-tiap negara. Jadi dimanapun anda berada, bukan alasan untuk tak melakukan percobaan HIV, sebab tiap negara memberikan percobaan HIV secara hanya – cuma, atau tes HIV gratis
Bagaimana melakukan tes HIV ??
Umumnya tes hiv dijalankan dengan jalan percobaan darah di puskesmas, rumah sakit, atau klinik.Tes HIV ini dilaksanakan dengan sistem mengambil sample darah pasien. Darah pasien diambil mengaplikasikan jarum suntik sekali pakai, sekiranya tes HIV ini menonjolkan hasil yang positif, karenanya darah pasien akan diambil sekali lagi, percobaan HIV akan dijalankan lagi dengan metode percobaan HIV yang berbeda untuk menerima hasil tes HIV yang lebih cermat.
Umumnya tes hiv dijalankan dengan jalan percobaan darah di puskesmas, rumah sakit, atau klinik.Tes HIV ini dilaksanakan dengan sistem mengambil sample darah pasien. Darah pasien diambil mengaplikasikan jarum suntik sekali pakai, sekiranya tes HIV ini menonjolkan hasil yang positif, karenanya darah pasien akan diambil sekali lagi, percobaan HIV akan dijalankan lagi dengan metode percobaan HIV yang berbeda untuk menerima hasil tes HIV yang lebih cermat.
Kapan waktu yang pas untuk percobaan HIV?
Jika kita terinfeksi HIV, lazimnya metode kekebalan tubuh baru akan menyusun antibodi tiga pekan sampai tiga bulan sesudah kita terinfeksi. Masa ini disebut masa jendela. Jadi, kalau kita merasa kita terpajan, atau menjalankan perilaku berisiko tertular HIV, kita sebaiknya menunggu tiga bulan sesudah momen berisiko sebelum kita melakukan tes HIV. Kita juga dapat segera mengerjakan tes HIV, dan mengulangi percobaan HIV tiga bulan setelah momen (bukan setelah tes pertama). Selama masa jendela ini, tes antibodi akan menampilkan hasil non-reaktif (negatif), tetapi sedangkan begitu, jikalau kita telah terinfeksi kita dapat menularkan orang lain. Sebenarnya, selama masa awal infeksi ini, kekuatan menular kita paling tinggi sehingga kita lebih mungkin menularkan orang lain jikalau kita berbuat berisiko. Berdasarkan pertanda Kemenkes RI, hasil percobaan HIV yang non-reaktif tiga bulan atau lebih setelah peristiwa berisiko berarti kita tak terinfeksi HIV, atau dalam kata lain, kita HIV-negatif.
Aku malu melaksanakan percobaan HIV di puskesmas, dapatkah aku tes hiv dirumah?
Bisa, percobaan HIV telah dapat dilaksanakan sendiri dirumah. Badan Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) baru – baru ini menyetujui alat tes hiv dijual bebas. Dengan alat ini seluruh orang bisa mengerjakan percobaan hiv dirumah. Ini yaitu angin segar untuk menghambat penyebaran virus HIV. Semakin dini anda mengenal status HIV anda,semakin bagus
Alat percobaan HIV yang dijual bebas dipasaran salah satu yang di rekomendasikan adalah : Alat tes HIV Mono Rapid tes HIV : Alat percobaan HIV di rumah pertama yang cermat. keunggulan nya lebih mudah untuk dipergunakan juga sungguh-sungguh bisa dipercaya.
Alat percobaan Strip test Hiv : Alat percobaan HIV HOME TEST KIT HIV untuk pribadi ini benar-benar sensitif, menampakkan hasil dengan kencang dan gampang.
Penggunaan alat ini sangat mudah, dan hasil yang didapatkan juga kencang. Dalam 20 menit, alat ini telah dapat memberikan hasil perihal status HIV anda. Jikalau alat ini memperlihatkan hasil yang positif, ada pantasnya anda memeriksakan diri ke klinik terdekat untuk mendapatkan penanganan selanjutnya.
Apa yang semestinya saya lakukan sekiranya tes HIV saya positif?
Terinfeksi HIV bukanlah vonis mati. AIDS dapat dicegah dengan pengobatan antiretroviral atau ARV. Pengobatan ARV menekan laju perkembangan virus HIV di dalam tubuh sehingga orang dengan infeksi HIV dapat kembali “sehat” atau ‘bebas gejala’. Tapi virus HIV masih ada di dalam tubuhnya dan tetap bisa menularkan pada orang lain.
Jadi apakah anda masih memiliki alasan untuk tidak melakukan tes HIV? Kalau anda beresiko terinfeksi, segeralah lakukan tes HIV.
Seputar Test HIV Aids:
Test HIV ini bekerja dengan metode mendeteksi kandungan darah apakah terdapat Antibodi yang dijadikan tubuh terhadap virus HIV. Jikalau terdeteksi bahwa terdapat Antibodi yang diciptakan tubuh terhadap virus HIV, itu menggambarkan Positif terinfeksi HIV, tetapi apabila sebaliknya berarti Negative terinfeksi HIV.
Test HIV ini bekerja dengan metode mendeteksi kandungan darah apakah terdapat Antibodi yang dijadikan tubuh terhadap virus HIV. Jikalau terdeteksi bahwa terdapat Antibodi yang diciptakan tubuh terhadap virus HIV, itu menggambarkan Positif terinfeksi HIV, tetapi apabila sebaliknya berarti Negative terinfeksi HIV.
Test HIV Keunggulan :
1. Sistem penerapan sungguh-sungguh mudah
2. Hasil benar-benar kencang 1-5 menit
3. Dapat diterapkan dirumah, dikamar, dikos, dimana saja
4. Tidak usah pergi ke Laboratorium dengan tarif mahal
5. Privasi terjaga hanya anda yang mengetahui
6. Kami Packing dengan Aman, Rapi dan RAPAT supaya menjaga PRIVASI anda
7. Pengiriman kami lakukan setiap hari
8. DIJAMIN KEAKURATANNYA!!!
1. Sistem penerapan sungguh-sungguh mudah
2. Hasil benar-benar kencang 1-5 menit
3. Dapat diterapkan dirumah, dikamar, dikos, dimana saja
4. Tidak usah pergi ke Laboratorium dengan tarif mahal
5. Privasi terjaga hanya anda yang mengetahui
6. Kami Packing dengan Aman, Rapi dan RAPAT supaya menjaga PRIVASI anda
7. Pengiriman kami lakukan setiap hari
8. DIJAMIN KEAKURATANNYA!!!
Cara penerapan alat tes hiv :
1. Cuci tangan dengan sabun dan air hangat lalu pijat jari tangan agar peredaran darah lancar. Kemudian sterilkan dengan alkohol swab.
2. Buka penutup jarum lancet. Tusukkan jarum pada ujung jari. Kemudian tekan jari yang sudah ditusuk tadi hingga cukup banyak darah yang keluar (1-2 tetes) lalu kumpulkan dengan pipet dropper.
3. Buka penutup cup yg berisi cairan buffer secara hati2 supaya tak tumpah. Tetes kan 1-2 tetes darah kedalam cairan buffer hal yang demikian.
4. Masukkan alat strip hiv (layak pedoman) kedalam cup, sehingga campuran cairan buffer dan darah menyerap kedalam alat strip hiv.
5. Tunggu selama 15 menit lalu baca hasil nya
Positif (+) kalau ada dua garis pada (C) dan (T)
Negatif (-) seandainya hanya satu garis pada (C)
1. Cuci tangan dengan sabun dan air hangat lalu pijat jari tangan agar peredaran darah lancar. Kemudian sterilkan dengan alkohol swab.
2. Buka penutup jarum lancet. Tusukkan jarum pada ujung jari. Kemudian tekan jari yang sudah ditusuk tadi hingga cukup banyak darah yang keluar (1-2 tetes) lalu kumpulkan dengan pipet dropper.
3. Buka penutup cup yg berisi cairan buffer secara hati2 supaya tak tumpah. Tetes kan 1-2 tetes darah kedalam cairan buffer hal yang demikian.
4. Masukkan alat strip hiv (layak pedoman) kedalam cup, sehingga campuran cairan buffer dan darah menyerap kedalam alat strip hiv.
5. Tunggu selama 15 menit lalu baca hasil nya
Positif (+) kalau ada dua garis pada (C) dan (T)
Negatif (-) seandainya hanya satu garis pada (C)
Note :
Alat ini cuma sebagai alat diagnosa screening test. Apabila hasil positif, konsultasikan dengan Dokter untuk pemeriksaaan lebih lanjut.
Alat ini cuma sebagai alat diagnosa screening test. Apabila hasil positif, konsultasikan dengan Dokter untuk pemeriksaaan lebih lanjut.
Perlengkapan Tiap 1 Pcs :
1. Test HIV Strip (1 Buah)
2. Alkohol Swap (1 Buah)
3. Blood Lancet (2 Buah)
4. Cairan Buffer 5ml (1 Buah)
5. Tutorial Penerapan
2. Alkohol Swap (1 Buah)
3. Blood Lancet (2 Buah)
4. Cairan Buffer 5ml (1 Buah)
5. Tutorial Penerapan
(PRODUK KAMI BEDA DARI TOKO LAINNYA, KAMI MEMBERIKAN 1 BOTOL CAIRAN BUFFER DI SETIAP 1 PCS, KARENA CAIRAN BUFFER SANGAT PENTING AGAR HASIL YANG DI DAPAT AKURAT)
Pertanyaan pembeli :
Cara keluarin darah nya gimana ???
Cara keluarin darah nya gimana ???
Nb. Nanti Ada Panduan komplit cara pengaplikasiannya secara rinci
Jika anda ingin order silahkan menghubungi kami di wa / sms : 085730846493
info order http://alatteshivaids.blogspot.co.id/p/cara-order.html
BalasHapus