Agen alat tes hiv aids l Jual alat tes hiv yang paling akurat di prodia probolinggo
Toko obat atau apotik yang menjual alat tes hiv di probolinggo
Artikel ini Ialah Penjelasan tentang penyakit menular seksusal Hiv / aids.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome or Acquired Immunodeficiency Syndrome) ialah suatu sindrom yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus ini menyerang metode kekebalan tubuh manusia, sehingga menyebabkan melemahnya cara kekebalan tubuh manusia yang terinfeksi. HIV bisa ditemukan pada cairan tubuh seseorang yang terinfeksi seperti (air mani, cairan Miss V, darah, dan ASI).
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome or Acquired Immunodeficiency Syndrome) ialah suatu sindrom yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus ini menyerang metode kekebalan tubuh manusia, sehingga menyebabkan melemahnya cara kekebalan tubuh manusia yang terinfeksi. HIV bisa ditemukan pada cairan tubuh seseorang yang terinfeksi seperti (air mani, cairan Miss V, darah, dan ASI).
Virus ini bisa tertular via relasi darah-darah (penggunaan jarum suntik secara bergantian, tranfusi darah, dll.) ataupun seksual (vaginal, oral, maupun anal). Sistem penularan lainnya seperti wanita yang sedang hamil dapat menularkan virus HIV-nya kepada janin yang sedang dikandungnya, dikala progres kelahiran, atau melewati ASI. HIV pertama kali terindentifikasi dan terdiagnosis pada tahun 1980-an di tempat Afrika.
Hingga dikala ini belum ditemukan obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini. Pengobatan cuma dimaksudkan untuk melambatkan progresifitas dari penyakit. Apa itu HIV/AIDS ? HIV ialah virus yang menyerang T cell immune system dari seseorang AIDS adalah suatu sindrom terminal dari infeksi HIV HIV yakni virus meski AIDS adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala HIV/AIDS di Indonesia Secara global, infeksi HIV/AIDS mengalami penurunan. Seluruh ini dikarenakan oleh intervensi yang menyebabkan perubahan pola komunikasi, pengaplikasian kondom, pencegahan transmisi dari Ibu-Buah, kampanye khitan dan pencegahan lainnya.
Infeksi HIV baru sudah menurun dalam satu dekade terakhir. Tahun 2013, infeksi HIV dunia mencapai 2,3 juta. Mengalami penurunan sebanyak 33% sejak tahun 2001. Semenjak pertama kali ditemukannya infeksi HIV pada tahun 1987 hingga dengan Desember 2013, HIV tersebar di 368 dari 497 kabupaten/kota di segala provinsi di Indonesia. Bali yaitu provinsi pertama tempat ditemukannya infeksi HIV/AIDS. Tiap 25 menit di Indonesia, satu orang akan terinfeksi HIV. Satu dari lima orang yang terinfeksi berusia di bawah 25 tahun. Proyeksi Kementerian Kesehatan Indonesia menunjukkan, tanpa adanya percepatan program pencegahan HIV, lebih dari 500.000 orang Indonesia akan positif terinfeksi HIV pada tahun 2014. Papua, Jakarta dan Bali yang berada paling depan dalam tingkat penyebaran kasus HIV baru per 100.000 orang. Jakarta memiliki angkat terbesar untuk kasus baru pada tahun 2011 yakni sebesar 4.012 kasus.
Cara Penyebaran HIV/AIDS HIV ialah suatu retrovirus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia yang terinfeksi. Progresifitas virus ini berbeda pada tiap-setiap orang. Sebagian faktor yang berimbas seperti (umur penderita, kesanggupan tubuh penderita melawan virus ini, jalan masuk kepada fasilitas kesehatan, adanya infeksi lain yang menyertai).
HIV bisa tertular lewat: • Sexual transmission. Oral, anal, maupun vaginal. Hal ini dapat dikurangi penularannya dengan mengaplikasikan kondom ketika terkait intim. • Perinatal transmission. Seorang ibu dapat menularkan virus ini terhadap buah hati yang sedang dikandungnya, ketika proses kelahiran, atau lewat ASI • Blood transmission. Pengaplikasian jarum suntik secara bergantian, transfusi darah, tatto, dsb. Virus ini tak dapat tertular dengan: • Berjabat tangan • Berpelukan • Bersin • Pemakaian kamar mandi bersama • Penerapan handuk bersama • Penerapan sendok, garpu, dan alat makan lainnya • Dan. Pertanda dan Gejala HIV dan AIDS Infeksi HIV timbul dalam tiga tahap. Tahap pertama (early stage) yaitu serokonversi.
Tahap kedua (asymptomatic stage) yakni masa dikala tidak ada gejala yang timbul. Pesat tahap yang ketiga (last stage) adalah infeksi HIV berubah menjadi AIDS. Early stage HIV Pada tahap ini penderita akan mengalami gejala seperti penyakit flu. Tahap ini dapat berlangsung sampai 4 minggu • Demam • Pegal-pegal • Sakit tenggorokan • Keringatan (umumnya terjadi pada malam hari) • Pembesaran kelenjar getah jernih • Bintik-bintik merah • Melainkan lelah • Berat badan turun Asymptomatic stage Pada tahap ini gejala yang terjadi pada tahap pertama akan sirna. Penderita akan merasa bahwa ia sedang sehat-sehat saja. Keringat pada fase inilah virus sedang berkembang dan secara berjenjang merusak metode kekebalan tubuh penderita.
Tahap ini dapat terjadi hingga 10 tahun kedepan sesudah berakhirnya tahap pertama. Late stage (AIDS) Pada tahap ini sistem kekebalan tubuh penderita telah lemah dan sungguh-sungguh gampang untuk terkena infeksi dari luar • Diare kronis • Batuk kering • Demam • Napas malam hari • Merasa lelah terus menerus • Mengerjakan pendek • Berat badan turun secara drastis • Candidiasis (jamur pada mulut). Ditandai dengan ditemukannya bercak-bercak putih pada mulut maupun lidah penderita, Pada tahap ini bisa terjadi penyakit penyerta yang dapat berbahaya nyawa penderita, seperti: • Esophagitis (peradangan pada esofagus) • Meningitis (radang selaput otak) atau encephalitis (radang otak) • Pneumonia (infeksi pada parenkim paru-paru) • Tuberculosis (infeki paru yang disebabkan oleh bakteri bendung asam mycobacterium tuberculosa) Diagnosis HIV/AIDS TesJKPercobaan Tes HIV/AIDS Untuk menguji apakah kita terinfeksi HIV, satu tes yang paling umum yaitu tes darah. Darah akan diperiksa di lab.
Tes ini berfungsi untuk menemukan antibodi terhadap HIV di dalam darah. Bila percobaan darah ini baru dapat diandalkan jikalau dikerjakan setidaknya sebulan setelah terinfeksi HIV karena antibodi kepada HIV tidak terbentuk lantas sesudah infeksi awal. Antibodi kepada HIV butuh waktu sekitar dua minggu hingga enam bulan, sebelum alhasil timbul di dalam darah. Masa antara infeksi HIV dan terbentuknya antibodi yang cukup untuk menunjukkan hasil tes positif disebut sebagai “masa jendela”. Pada masa ini, seseorang yang terinfeksi HIV sudah bisa menularkan virus ini, meski dalam tes darah tak menonjol adanya antibodi kepada HIV dalam darah. Sebelum seseorang diberi diagnosis yang pasti, perlu dikerjakan sebagian kali tes untuk menentukan. Hal ini dikarenakan masa jendela HIV cukup lama. Jadi hasil percobaan pertama yang dilaksanakan belum tentu bisa diandalkan. Lakukan percobaan sebagian kali bila Anda merasa berisiko terinfeksi HIV. Setelah diungkapkan positif HIV, beberapa percobaan wajib dilakukan untuk memerhatikan perkembangan infeksi. Tempat itu barulah dapat diketahui kapan sepatutnya mengawali pengobatan kepada HIV.
Melaksanakan Percobaan Tes HIV/AIDS Ada sebagian tempat untuk mengerjakan tes darah HIV. Kelompok, beberapa puskesmas juga telah menyediakan layanan untuk tes HIV. Di Indonesia, terdapat beberapa yayasan dan organisasi yang konsentrasi untuk urusan HIV/AIDS, di antaranya: Meski AIDS Indonesia ODHA Indonesia Himpunan Abiasa Yayasan Spiritia Yayasan Orbit Sekarang lembaga pemerintah yang disusun khusus untuk menangani HIV/AIDS yaitu Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN). Anda dapat berkonsultasi terhadap mereka seputar seluruh hal yang berkaitan dengan HIV/AIDS. Namun alat tes HIV untuk di rumahan juga tersedia bebas untuk dibeli di toko obat, klinik kesehatan, atau via daring dunia maya. Seandainya untuk lebih terang dalam memahami virus ini, dianjurkan untuk berkonsultasi kepada dokter. Sesudah berminat melakukan tes HIV, sebelumnya akan diberikan penyuluhan atau konseling. Percobaan HIV tidak dapat dilaksanakan tanpa persetujuan orang yang bersangkutan. Pengobatan HIV/AIDS Pengobatan HIV/AIDS bukan dimaksudkan untuk menyembuhkan namun hanya untuk memperlambat perkembangan penyakit serta mengkoreksi mutu hidup penderita. Awal ini belum ada/ditemukan obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini. Apabila-obatan Darurat Percobaan HIV Sesudah merasa atau mencurigai baru saja terkena virus dalam rentan waktu 3×24 jam, obat anti HIV dapat mencegah terjadinya infeksi. Seandainya ini bernama post-exposure prophylaxis(PEP) atau di Indonesia diketahui sebagai profilaksis pasca pajanan.
Profilaksis yaitu prosedur kesehatan yang bertujuan mencegah daripada mengobati. Pengobatan ini mesti diawali maksimal tiga hari sesudah terjadi pajanan (terpapar) terhadap virus. Idealnya, obat ini dapat diminum langsung sesudah pajanan terjadi. Makin kencang pengobatan, karenanya lebih baik. Pengobatan memakai PEP ini berlangsung selama sebulan. Efek samping obat ini serius dan tidak ada jaminan bahwa pengobatan ini akan berhasil. PEP melibatkan obat-obatan yang sama seperti pada orang yang telah dites positif HIV. Kalau ini bisa Anda dapatkan di dokter pakar penyakit infeksi menular seksual (IMS) atau di rumah sakit.
Hasil Tes Positif HIV Hasi tes positif atau reaktif berarti kita terinfeksi HIV. Hasil percobaan ini harus diberi tahu oleh penyuluh (konselor) atau malahan dokter. Mereka akan memberi tahu imbasnya pada kehidupan sehari-hari dan bagaimana menghadapi kondisi yang terjadi dikala itu. Percobaan darah akan dilaksanakan secara teratur untuk mengawasi perkembangan virus sebelum mengawali pengobatan. Pengobatan dilaksanakan sesudah virus mulai melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia. Ini dapat ditentukan dengan menilai tingkat sel CD4 dalam darah. Sel CD4 merupakan sel yang bertugas untuk melawan infeksi.
Pengobatan lazimnya dianjurkan setelah CD4 di bawah 350, entah terjadi gejala atau tak. Setelah CD4 sudah mendekati 350, dianjurkan untuk mengerjakan pengobatan secepatnya. Tujuan pengobatan adalah untuk menurunkan tingkat virus HIV dalam darah. Ini juga untuk mencegah atau menunda penyakit yang berkaitan dengan HIV. Kemungkinan untuk menyebarkannya juga menjadi lebih kecil. Keterlibatan Penyakit Lain Bagi penderita hepatitis B dan hepatitis C yang juga terinfeksi HIV, pengobatan disarankan saat angka CD4 di bawah 500.
Setelah penderita HIV sedang menjalani radioterapi atau kemoterapi yang akan menekan cara kekebalan tubuh, pengobatan dilaksanakan dengan angka CD4 berapa malah. Atau saat Anda juga menderita penyakit lain seperti TB, penyakit ginjal, dan penyakit otak. Kalau-obatan Antiretroviral Antiretroviral (ARV) ialah beberapa obat yang dipakai untuk mengobati infeksi HIV. Bila-obatan ini tidak membunuh virus, tetapi memperlambat pertumbuhan virus. HIV bisa gampang menyesuaikan diri dan kebal terhadap satu kelompok ARV.
Oleh sebab itu kombinasi kategori ARV akan diberikan. Pengobatan kombinasi ini lebih diketahui dengan nama terapi antiretroviral (ART). Tetapi pasien akan dikasih tiga kategori obat ARV. Kombinasi obat ARV yang diberi berbeda-beda pada setiap-setiap orang, jadi macam pengobatan ini bersifat pribadi atau khusus. Beberapa obat ARV sudah digabungkan menjadi satu pil. Kalau pengobatan HIV dimulai, mungkin obat ini seharusnya dikonsumsi seumur hidup. Sesudah satu kombinasi ARV tidak sukses, mungkin perlu beralih ke kombinasi ARV lainnya. Sesudah menggabungkan beberapa tipe pengobatan untuk memecahkan infeksi HIV, hal ini bisa memunculkan respons dan efek samping yang tidak terduga. Lainnya konsultasikan kepada dokter sebelum mengkonsumsi obat yang lain. Pengobatan HIV Pada Kecuali Hamil Bagi wanita hamil yang positif terinfeksi HIV, ada obat ARV khusus untuk wanita hamil. Sekiranya ini untuk mencegah penularan HIV dari ibu kepada bayinya. Tanpa pengobatan,
terdapat perbandingan 25 dari 100 bayi akan terinfeksi HIV. Risiko bisa diturunkan kurang dari satu banding 100 jika dikasih pengobatan sejak awal. Dengan pengobatan lebih dini, risiko menularkan virus melewati kelahiran normal tidak meningkat. Bila bagi beberapa wanita, konsisten dianjurkan untuk melahirkan dengan operasi caesar. Bagi wanita yang terinfeksi HIV, direkomendasikan untuk tidak memberi ASI terhadap bayinya. Virus dapat menular melewati pengerjaan menyusui. Setelah Anda yakni pasangan yang menderita HIV, diskusikan kepada dokter sebagaimana ada alternatif untuk konsisten hamil tanpa berisiko tertular HIV. Konsumsi Seandainya Secara Teratur Anda wajib membuat jadwal rutin untuk memasukkan pengobatan HIV ke dalam pola hidup sehari-hari. Pengobatan HIV bisa sukses jika Anda mengkonsumsi obat secara teratur (pada waktu yang sama setiap kali minum obat). Setelah melewatkan satu dosis saja, efeknya bisa meningkatkan risiko kegagalan. Efek Samping Pengobatan HIV Seluruh pengobatan untuk HIV mempunyai efek samping yang tak menyenangkan.
Setelah terjadi efek samping yang tak normal, Anda mungkin perlu mencoba kombinasi obat-obatan ARV yang lainnya. Berikut yakni figur efek samping yang umumnya terjadi: Kelelahan Mual Ruam pada kulit Diare Lain-lain. Pencegahan HIV/AIDS • Hindari relasi seks tanpa pengaman. Hal ini dapat dilaksanakan dengan pemakaian kondom ketika berkaitan intim. itu pengaplikasian lubricant atau pelumas ketika terkait. • Hindari penerapan jarum suntik bersama • Hindari masuknya darah. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan safety equpment ketika berprofesi. untuk kekuatan medis, hal ini sangat dianjurkan mengingat mereka bekerja pada daerah yang infeksius. • Kehamilan. Dengan berkonsultasi terhadap dokter, mendiskusikan agenda pengobatan HIV/AIDS kedepan. Operasi caesar bisa menurunkan penularan penyakit ini pada proses kelahiran. • Pemberian ASI lebih dari 6 bulan disertai dengan obat antiretroviral dapat menolong mencegah penularan penyakit ini pada si kecil.
Percobaan HIV
Tes HIV memungkinkan kita mengetahui apakah kita terinfeksi virus HIV. Kebanyakan percobaan HIV mencari antibodi terhadap virus HIV. Antibodi merupakan protein yang diciptakan oleh metode kekebalan tubuh untuk menyerang bakteri tertentu. Tiap-tiap antibodi bersifat unik, jadi sekiranya ditemukan antibodi terhadap virus HIV pada saat kita melakukan percobaan HIV bisa dipastikan jikalau kita mengidap virus HIV.
Fakta tentang percobaan HIV
Percobaan HIV dilaksanakan untuk mendiagnosis mereka yang baru terinfeksi, untuk mengidentifikasi infeksi yang sebelumnya tak diketahui, dan untuk meringankan pikiran orang-orang yang tak terinfeksi.
Percobaan HIV harus menjadi bagian rutin dari praktek medis.
Amat penting untuk menjalankan percobaan hiv pada wanita hamil untuk mengurangi penularan HIV dari ibu ke bayi.
Percobaan HIV biasanya dilakukan dengan dua pelaksanaan. Pelaksanaan tes HIV pertama adalah untuk menguji antibodi dalam darah atau air liur. Jikalau percobaan HIV ini positif, percobaan HIV kedua disebut Western blot dilaksanakan untuk memastikan bahwa hasil tes HIV pertama ialah benar.
Seandainya hasil kedua tes HIV(antibodi dan Western blot) merupakan positif, kemungkinan > 99% bahwa pasien terinfeksi HIV.
Percobaan HIV mungkin kehilangan sebagian infeksi, sehingga percobaan HIV menampilkan hasil negatif palsu. Hal ini kerap kali terjadi langsung sesudah infeksi dikala antibodi baru mulai terbentuk dan berada pada tingkat yang terlalu rendah untuk dideteksi (dalam ~ empat pekan infeksi). Jadi amat dianjurkan untuk mengerjakan tes HIV secara berkala .
Ada tes HIV free di tiap negara. Jadi dimana saja anda berada, bukan alasan untuk tidak melaksanakan tes HIV, sebab tiap negara memberikan tes HIV secara hanya – cuma, atau percobaan HIV tidak dipungut bayaran
Fakta tentang percobaan HIV
Percobaan HIV dilaksanakan untuk mendiagnosis mereka yang baru terinfeksi, untuk mengidentifikasi infeksi yang sebelumnya tak diketahui, dan untuk meringankan pikiran orang-orang yang tak terinfeksi.
Percobaan HIV harus menjadi bagian rutin dari praktek medis.
Amat penting untuk menjalankan percobaan hiv pada wanita hamil untuk mengurangi penularan HIV dari ibu ke bayi.
Percobaan HIV biasanya dilakukan dengan dua pelaksanaan. Pelaksanaan tes HIV pertama adalah untuk menguji antibodi dalam darah atau air liur. Jikalau percobaan HIV ini positif, percobaan HIV kedua disebut Western blot dilaksanakan untuk memastikan bahwa hasil tes HIV pertama ialah benar.
Seandainya hasil kedua tes HIV(antibodi dan Western blot) merupakan positif, kemungkinan > 99% bahwa pasien terinfeksi HIV.
Percobaan HIV mungkin kehilangan sebagian infeksi, sehingga percobaan HIV menampilkan hasil negatif palsu. Hal ini kerap kali terjadi langsung sesudah infeksi dikala antibodi baru mulai terbentuk dan berada pada tingkat yang terlalu rendah untuk dideteksi (dalam ~ empat pekan infeksi). Jadi amat dianjurkan untuk mengerjakan tes HIV secara berkala .
Ada tes HIV free di tiap negara. Jadi dimana saja anda berada, bukan alasan untuk tidak melaksanakan tes HIV, sebab tiap negara memberikan tes HIV secara hanya – cuma, atau percobaan HIV tidak dipungut bayaran
Bagaimana menjalankan tes HIV ??
Lazimnya percobaan hiv dikerjakan dengan jalan percobaan darah di puskesmas, rumah sakit, atau klinik.Tes HIV ini dilakukan dengan cara mengambil sample darah pasien. Darah pasien diambil memakai jarum suntik sekali gunakan, bila percobaan HIV ini menampilkan hasil yang positif, maka darah pasien akan diambil sekali lagi, tes HIV akan dilakukan lagi dengan sistem tes HIV yang berbeda untuk menerima hasil tes HIV yang lebih akurat.
Lazimnya percobaan hiv dikerjakan dengan jalan percobaan darah di puskesmas, rumah sakit, atau klinik.Tes HIV ini dilakukan dengan cara mengambil sample darah pasien. Darah pasien diambil memakai jarum suntik sekali gunakan, bila percobaan HIV ini menampilkan hasil yang positif, maka darah pasien akan diambil sekali lagi, tes HIV akan dilakukan lagi dengan sistem tes HIV yang berbeda untuk menerima hasil tes HIV yang lebih akurat.
Kapan waktu yang ideal untuk percobaan HIV?
Sekiranya kita terinfeksi HIV, umumnya cara kekebalan tubuh baru akan menyusun antibodi tiga minggu hingga tiga bulan sesudah kita terinfeksi. Masa ini disebut masa jendela. Jadi, jika kita merasa kita terpajan, atau mengerjakan perilaku berisiko tertular HIV, kita sebaiknya menunggu tiga bulan sesudah momen berisiko sebelum kita melaksanakan tes HIV. Kita juga bisa langsung melaksanakan percobaan HIV, dan mengulangi percobaan HIV tiga bulan sesudah peristiwa (bukan sesudah percobaan pertama). Selama masa jendela ini, tes antibodi akan menampakkan hasil non-reaktif (negatif), tetapi meskipun begitu, bila kita sudah terinfeksi kita dapat menularkan orang lain. Sebenarnya, selama masa awal infeksi ini, tenaga menular kita paling tinggi sehingga kita lebih mungkin menularkan orang lain apabila kita berperilaku berisiko. Menurut pertanda Kemenkes RI, hasil percobaan HIV yang non-reaktif tiga bulan atau lebih sesudah peristiwa berisiko berarti kita tak terinfeksi HIV, atau dalam kata lain, kita HIV-negatif.
Aku malu melakukan percobaan HIV di puskesmas, dapatkah saya percobaan hiv dirumah?
Bisa, tes HIV telah bisa dilaksanakan sendiri dirumah. Badan Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) baru – baru ini menyetujui alat percobaan hiv dipasarkan bebas. Dengan alat ini segala orang dapat mengerjakan tes hiv dirumah. Ini ialah angin segar untuk menghalangi penyebaran virus HIV. Semakin dini anda mengenal status HIV anda,kian bagus
Alat tes HIV yang dijual bebas dipasaran salah satu yang di rekomendasikan adalah : Alat percobaan HIV Mono Rapid tes HIV : Alat tes HIV di rumah pertama yang akurat. keunggulan nya lebih gampang untuk dipergunakan juga sangat bisa dipercaya.
Alat tes Strip test Hiv : Alat percobaan HIV HOME TEST KIT HIV untuk pribadi ini benar-benar sensitif, menampilkan hasil dengan cepat dan gampang.
Penerapan alat ini benar-benar gampang, dan hasil yang didapatkan juga pesat. Dalam 20 menit, alat ini telah bisa memberikan hasil seputar status HIV anda. Jika alat ini menampakkan hasil yang positif, ada baiknya anda memeriksakan diri ke klinik terdekat untuk mendapatkan penanganan selanjutnya.
Apa yang patut saya lakukan jika tes HIV aku positif?
Terinfeksi HIV bukanlah vonis mati. AIDS bisa dicegah dengan pengobatan antiretroviral atau ARV. Pengobatan ARV menekan laju perkembangan virus HIV di dalam tubuh sehingga orang dengan infeksi HIV dapat kembali “sehat” atau ‘bebas gejala’. Melainkan virus HIV masih ada di dalam tubuhnya dan tetap bisa menularkan pada orang lain.
Jadi apakah anda masih mempunyai alasan untuk tidak melakukan tes HIV? Apabila anda beresiko terinfeksi, segeralah lakukan tes HIV.
Seputar Test HIV Aids:
Test HIV ini bekerja dengan sistem mendeteksi kandungan darah apakah terdapat Antibodi yang diwujudkan tubuh kepada virus HIV. Kalau terdeteksi bahwa terdapat Antibodi yang diciptakan tubuh terhadap virus HIV, itu menandakan Positif terinfeksi HIV, tetapi sekiranya sebaliknya berarti Negative terinfeksi HIV.
Test HIV ini bekerja dengan sistem mendeteksi kandungan darah apakah terdapat Antibodi yang diwujudkan tubuh kepada virus HIV. Kalau terdeteksi bahwa terdapat Antibodi yang diciptakan tubuh terhadap virus HIV, itu menandakan Positif terinfeksi HIV, tetapi sekiranya sebaliknya berarti Negative terinfeksi HIV.
Test HIV Keunggulan :
1. Sistem pengaplikasian sungguh-sungguh mudah
2. Hasil sungguh-sungguh kencang 1-5 menit
3. Bisa dipakai dirumah, dikamar, dikos, dimana saja
4. Tak usah pergi ke Laboratorium dengan biaya mahal
5. Privasi terjaga hanya anda yang mengetahui
6. Kami Packing dengan Aman, Rapi dan RAPAT supaya menjaga PRIVASI anda
7. Pengiriman kami lakukan tiap-tiap hari
8. DIJAMIN KEAKURATANNYA!!!
1. Sistem pengaplikasian sungguh-sungguh mudah
2. Hasil sungguh-sungguh kencang 1-5 menit
3. Bisa dipakai dirumah, dikamar, dikos, dimana saja
4. Tak usah pergi ke Laboratorium dengan biaya mahal
5. Privasi terjaga hanya anda yang mengetahui
6. Kami Packing dengan Aman, Rapi dan RAPAT supaya menjaga PRIVASI anda
7. Pengiriman kami lakukan tiap-tiap hari
8. DIJAMIN KEAKURATANNYA!!!
Sistem penerapan alat percobaan hiv :
1. Cuci tangan dengan sabun dan air hangat lalu pijat jari tangan supaya sirkulasi darah lancar. Kemudian sterilkan dengan alkohol swab.
2. Buka penutup jarum lancet. Tusukkan jarum pada ujung jari. Kemudian tekan jari yang sudah ditusuk tadi hingga cukup banyak darah yang keluar (1-2 tetes) lalu kumpulkan dengan pipet dropper.
3. Buka penutup cup yg berisi cairan buffer secara hati2 supaya tidak tumpah. Tetes kan 1-2 tetes darah kedalam cairan buffer tersebut.
4. Masukkan alat strip hiv (sesuai pedoman) kedalam cup, sehingga campuran cairan buffer dan darah mengabsorpsi kedalam alat strip hiv.
5. Tunggu selama 15 menit lalu baca hasil nya
Positif (+) bila ada dua garis pada (C) dan (T)
Negatif (-) apabila cuma satu garis pada (C)
1. Cuci tangan dengan sabun dan air hangat lalu pijat jari tangan supaya sirkulasi darah lancar. Kemudian sterilkan dengan alkohol swab.
2. Buka penutup jarum lancet. Tusukkan jarum pada ujung jari. Kemudian tekan jari yang sudah ditusuk tadi hingga cukup banyak darah yang keluar (1-2 tetes) lalu kumpulkan dengan pipet dropper.
3. Buka penutup cup yg berisi cairan buffer secara hati2 supaya tidak tumpah. Tetes kan 1-2 tetes darah kedalam cairan buffer tersebut.
4. Masukkan alat strip hiv (sesuai pedoman) kedalam cup, sehingga campuran cairan buffer dan darah mengabsorpsi kedalam alat strip hiv.
5. Tunggu selama 15 menit lalu baca hasil nya
Positif (+) bila ada dua garis pada (C) dan (T)
Negatif (-) apabila cuma satu garis pada (C)
Note :
Alat ini cuma sebagai alat diagnosa screening test. Jika hasil positif, konsultasikan dengan Dokter untuk pemeriksaaan lebih lanjut.
Alat ini cuma sebagai alat diagnosa screening test. Jika hasil positif, konsultasikan dengan Dokter untuk pemeriksaaan lebih lanjut.
Kelengkapan Setiap 1 Pcs :
1. Test HIV Strip (1 Buah)
2. Alkohol Swap (1 Buah)
3. Blood Lancet (2 Buah)
4. Cairan Buffer 5ml (1 Buah)
5. Tutorial Penerapan
1. Test HIV Strip (1 Buah)
2. Alkohol Swap (1 Buah)
3. Blood Lancet (2 Buah)
4. Cairan Buffer 5ml (1 Buah)
5. Tutorial Penerapan
(PRODUK KAMI BEDA DARI TOKO LAINNYA, KAMI MEMBERIKAN 1 BOTOL CAIRAN BUFFER DI SETIAP 1 PCS, KARENA CAIRAN BUFFER SANGAT PENTING AGAR HASIL YANG DI DAPAT AKURAT)
Pertanyaan pembeli :
Sistem keluarin darah nya gimana ???
Sistem keluarin darah nya gimana ???
Nb. Nanti Ada Tutorial komplit cara pemakaiannya secara detil
Jika anda ingin order silahkan menghubungi kami di wa / sms : 085730846493